Plh Kepala Diskominfotik NTB buka acara Lokakarya Pemetaan Kebutuhan Pengembangan Portal Satu Data yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas

Administrasi Pemerintahan 6 bulan yang lalu 1 View

Selasa, 29 Oktober 2024, Program SKALA NTB menyelenggarakan kegiatan Lokakarya Pemetaan Kebutuhan Pengembangan Portal Satu Data yang Ramah bagi Penyandang Disabilitas Provinsi Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Plh Kepala Dinas Kominfotik NTB, Yasrul, S.Kom., M.Eng., dan berlangsung di Hotel Prime Park, Mataram. Lokakarya ini menjadi bagian dari upaya konkret untuk mendorong inklusivitas dalam pengelolaan data, khususnya pada sistem digital Portal NTB Satu Data, agar dapat diakses secara setara oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk penyandang disabilitas.

Dalam sambutannya, Yasrul menegaskan pentingnya membangun sistem informasi yang inklusif dan berpihak pada seluruh kelompok masyarakat. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tonggak baru dalam pengembangan Portal NTB Satu Data, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas aksesibilitas dan keterbukaan data pembangunan daerah. “Masyarakat kita beragam, kategorinya cukup luas, salah satunya dari kalangan disabilitas. Sudah seharusnya kita membangun sistem yang dapat diakses juga oleh penyandang disabilitas,” ungkapnya.

Portal NTB Satu Data sendiri merupakan platform utama Pemerintah Provinsi NTB dalam mengintegrasikan, mengelola, serta menyebarluaskan data sektoral dari seluruh perangkat daerah. Keberadaan portal ini menjadi krusial dalam mendukung perencanaan pembangunan yang berbasis data, sekaligus mencerminkan komitmen daerah terhadap prinsip Satu Data Indonesia. Dengan melibatkan aspek aksesibilitas digital bagi disabilitas, pengembangan portal ini diharapkan mampu menghadirkan keadilan informasi dan meningkatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam pembangunan daerah.

Melalui lokakarya ini, SKALA bersama mitra pemerintah daerah mengidentifikasi kebutuhan, tantangan, serta solusi teknis dalam mewujudkan portal data yang inklusif. Kegiatan ini juga membuka ruang diskusi lintas sektor untuk merancang fitur-fitur digital yang sesuai dengan standar aksesibilitas, sehingga ke depan tidak ada kelompok yang tertinggal dalam memperoleh informasi pembangunan.

Bagikan: