Hasil Sakernas Agustus 2024 mencatat jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) di NTB mencapai 4,13 juta orang. Dari seluruh penduduk usia kerja, sekitar 77,23 persen merupakan angkatan kerja dan sisanya termasuk kedalam kelompok bukan angkatan kerja. Angkatan kerja mencakup penduduk yang bekerja dan pengangguran, sementara bukan angkatan kerja terdiri dari penduduk yang masih sekolah, mengurus rumah tangga, dan melakukan kegiatan lainnya termasuk penerima pendapatan serta penduduk usia kerja yang tidak mampu melakukan kegiatan apapun.
Jumlah penduduk yang bekerja pada Agustus 2024 sebanyak 3,11 juta orang atau sekitar 97,27 persen dari seluruh angkatan kerja dan sisanya sekitar 2,73 persen merupakan pengangguran. Persentase pengangguran tersebut disebut juga sebagai Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), yang merupakan indikator keberhasilan pemerintah dalam mengurangi jumlah penduduk yang menganggur. TPT NTB kondisi Agustus 2024 sebesar 2,73 persen, lebih rendah dibandingkan dengan TPT Agustus 2023 (2,80 persen).
Peranan sektor pertanian di Provinsi NTB masih relatif besar dalam hal penyerapan tenaga kerja dibandingkan dengan sektor lainnya. Berdasarkan data Sakernas Agustus 2024, sekitar 36,16 persen penduduk NTB bekerja di sektor pertanian. Kondisi tersebut didukung dengan topografi wilayah NTB yang cocok digunakan untuk bercocok tanam. Selain sektor pertanian, sektor perdagangan juga merupakan salah satu sektor yang menyerap tenaga kerja cukup besar, yaitu sebesar 18,89 persen. Perkembangan sektor perdagangan umumnya berkaitan dengan peningkatan infrastruktur dan kepadatan penduduk di daerah perkotaan. Selain itu, semakin berkurangnya lahan pertanian juga mendorong pekerja bermigrasi ke sektor lainnya, termasuk perdagangan.
Selengkapnya dapat diakses di
ntb.bps.go.id/id/publication