Rapat Perencanaan Data, Dr. Najam : NTB Satu Data Sudah Siap Ditingkatkan ke Tahap Selanjutnya

Dinas Komunikasi, Informasi, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengadakan Rapat Perencanaan Data Sektoral Tahun 2024 tentang Pentingnya Perencanaan Data Yang Akurat Bagi Pembangunan Daerah pada hari Selasa, 26 Maret 2024, di Aula Hotel Grand Madani, Kota Mataram. Rapat tersebut dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Kepala Bidang Statistik Diskominfotik NTB, Drs. H. L. Sastrawiria, MM., menyampaikan laporan mengenai tujuan dilakukannya rapat, yakni untuk memilih dan menentukan data-data di tahun 2024 agar dapat ditetapkan ke dalam daftar data yang sesuai dengan SK Gubernur, dan dapat menunjukkan bahwa Nusa Tenggara Barat memiliki data statistik sektoral yang baik.

Selanjutnya, Kepala Dinas Kominfotik Provinsi NTB, Dr. Najamuddin Amy, S.sos., M.M., membuka secara resmi kegiatan rapat dan menyampaikan capaian NTB Satu Data yang meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2023, NTB Satu Data meraih penghargaan Aninditha Wistara Data dalam Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral. Demikian juga dari segi jumlah kunjungan, portal NTB Satu Data mengalami peningkatan pengunjung dari tahun ke tahun yang mencerminkan tata kelola portal NTB Satu Data semakin baik

“Kunjungan Masyarakat pada portal NTB Satu Data mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dari tahun, semenjak tahun 2020 ada 242.313 kunjungan dan terus mengalami peningkatan yang signifikan sampai di tahun 2023 terdapat ada 1.749.285”, ujar Dr. Najamuddin Amy, S.sos., M.M.

Dr. Najam menyampaikan bahwa capaian ini membuktikan bahwa NTB Satu Data siap untuk ditingkatkan ke tahap yang lebih tinggi, yakni dengan penambahan data sektoral sesuai dengan berbagai kebutuhan berdasarkan usulan dari Bappeda selaku sekretariat Forum Data.

Tidak ketinggalan, Sekretaris Daerah Bappeda Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. Mahjulan, MP., menyampaikan bahwa data merupakan indikator yang sangat penting dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah, sehingga keakuratan dalam basis data harus lebih diperhatikan dengan baik dan meningkatkan kelengkapan data yang dapat digunakan dalam meningkatkan pembangunan daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat.